NasionalSriwijayapost

Daftar Polisi yang Dipecat Akibat Kasus Pemerasan Anak Bos Prodia

48
×

Daftar Polisi yang Dipecat Akibat Kasus Pemerasan Anak Bos Prodia

Share this article
Daftar Polisi yang Dipecat Akibat Kasus Pemerasan Anak Bos Prodia
Daftar Polisi yang Dipecat Akibat Kasus Pemerasan Anak Bos Prodia

Kasus Pemerasan yang Menggemparkan Publik

Sriwijayapost.com – Kasus pemerasan terhadap anak bos Prodia yang melibatkan sejumlah anggota kepolisian telah berujung pada tindakan tegas. Beberapa polisi yang terlibat dalam skandal ini resmi diberhentikan dan dikenakan sanksi berat oleh pihak kepolisian.

Polisi yang Dipecat Secara Tidak Hormat (PTDH)

Setelah melalui proses investigasi, Polri memutuskan untuk memberhentikan tiga anggota kepolisian secara tidak hormat:

  • AKBP Bintoro – Mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan.
  • AKP Ahmad Zakaria – Mantan Kanit Resmob Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan.
  • AKP Mariana – Mantan Kanit PPA Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan.

Ketiga anggota ini terbukti terlibat langsung dalam pemerasan yang dilakukan terhadap korban dan dinyatakan melanggar kode etik kepolisian.

Anggota yang Dijatuhi Sanksi Demosi

Selain pemecatan, beberapa anggota lainnya dikenakan sanksi berupa penurunan pangkat (demosi) dan penempatan khusus:

  • AKBP Gogo Galesung – Mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, dikenai sanksi demosi selama 8 tahun dan penempatan khusus selama 20 hari.
  • Ipda Novian Dimas – Kasubnit Resmob Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, dikenai sanksi demosi selama 8 tahun dan penempatan khusus selama 20 hari.
Daftar Polisi yang Dipecat Akibat Kasus Pemerasan Anak Bos Prodia
Daftar Polisi yang Dipecat Akibat Kasus Pemerasan Anak Bos Prodia

Tindakan Tegas dan Dampak Kasus Ini

Selain pemecatan dan sanksi demosi, AKBP Bintoro juga diwajibkan mengembalikan uang hasil pemerasan sebesar Rp5 miliar, serta menyerahkan aset berupa mobil Ferrari dan motor Harley Davidson yang diduga merupakan hasil kejahatan.

Kasus ini menjadi sorotan publik dan diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi anggota kepolisian lainnya agar tidak menyalahgunakan wewenang mereka. Polri menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mentolerir tindakan melanggar hukum yang dilakukan oleh anggota kepolisian, terutama yang menyangkut kepercayaan masyarakat terhadap institusi penegak hukum.

Kesimpulan

Skandal pemerasan ini menjadi bukti bahwa tindakan tegas harus dilakukan terhadap aparat yang menyalahgunakan kekuasaan. Masyarakat pun berharap bahwa transparansi dan penegakan hukum di lingkungan kepolisian terus diperkuat untuk memastikan keadilan tetap ditegakkan.