Sriwijayapost.com, 8 Desember 2025 – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali jadi sorotan! Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) resmi ajukan gugatan praperadilan terhadap lembaga antirasuah itu di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Pertama-tama, alasan utama gugatan ini adalah keengganan KPK memanggil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi proyek pembangunan jalan di Sumut.
Baca Juga
Bupati Muara Enim Targetkan PAD Rp1 Triliun dalam 5 Tahun
Selanjutnya, Koordinator MAKI, Boyamin Saiman, sebut gugatan dengan nomor perkara 157/Pid.Pra/2025/PN JKT.SEL sudah terdaftar sejak 24 November 2025. Dengan begitu, sidang perdana digelar Jumat (5/12) kemarin dengan agenda pembacaan permohonan. Boyamin harap hakim perintahkan KPK segera panggil Bobby dan Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Muryanto Amin sebagai saksi. “Gugatan ini memaksa KPK bekerja, karena nama Bobby belum disentuh meski hakim Tipikor Medan sudah minta hadirkan,” tegas Boyamin.
Kemudian, kasus ini berawal dari operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada 26 Juni 2025 terhadap Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sumut, Topan Obaja Ginting. Saat itu, KPK sita uang tunai Rp2,8 miliar hasil suap proyek jalan senilai Rp975 miliar yang tiba-tiba naik jadi Rp1 triliun.
Baca Juga
Menteri LH Stop Operasional 3 Perusahaan Diduga Penyebab Banjir Sumut, Ada BUMN
Boyamin tuding KPK langgar perintah hakim Tipikor Medan yang minta Bobby hadir sebagai saksi, karena Topan disebut orang kepercayaan Gubernur. “KPK seperti diterpa angin dingin tiap nama Bobby muncul. Sampai kapan pun kalau belum diperiksa, kita gugat lagi,” katanya.
Terakhir, KPK belum beri tanggapan resmi soal gugatan. Sidang lanjutan dijadwalkan 12 Desember 2025 dengan agenda pembuktian. Kasus ini tambah tekanan pada KPK yang citranya lagi diuji, apalagi Bobby sebagai menantu Presiden Prabowo Subianto. Masyarakat tunggu langkah tegas lembaga antirasuah demi keadilan.
