Sriwijayapost.com, 22 November 2025 – Di tengah tahun 2025 yang penuh ujian, kata-kata tentang sabar dan diam menjadi penyejuk hati jutaan orang Indonesia. Media sosial dipenuhi status, story, dan reels yang memuat kutipan mendalam ini. Banyak yang mengaku tenang setelah membaca dan membagikannya.
“Sabar itu bukan menunggu sesuatu berlalu, tapi bagaimana kita tetap baik saat menunggu.” Kalimat Ust. Hanan Attaki ini paling banyak disimpan. Begitu juga ucapan Buya Yahya: “Allah tidak pernah salah menakar masalah dengan kadar sabar kita.”
Baca Juga
Persib Bandung Tumbangkan Dewa United 1-0, Andrew Jung Jadi Pahlawan
Netizen juga suka kutipan anonim: “Diamku bukan karena kalah, tapi karena aku sedang menunggu balasan terbaik dari Allah.” Ada pula yang estetik: “Lebih baik diam dan terlihat bodoh sesaat, daripada bicara lalu terlihat bodoh selamanya.”
Imam Syafi’i pernah berkata: “Sabar memiliki dua sisi, satu sisi sabar, sisi lain adalah syukur kepada Allah.” Sementara caption viral TikTok berbunyi: “Orang yang bisa diam saat difitnah, itulah pemenang sejati.”
Baca Juga
Balai Bahasa Sumsel Luncurkan 42 Buku Dwibahasa: Rayakan Hari Guru Nasional 2025 di Palembang!
Kata-kata ini sering muncul saat orang sedang terluka, dikhianati, atau difitnah. Banyak yang menjadikannya caption WhatsApp, Instagram, bahkan wallpaper HP. Pesannya sederhana: sabar dan diam adalah bentuk kekuatan tertinggi, bukan kelemahan. Semakin banyak orang sadar, membalas dengan keburukan hanya menurunkan derajat diri sendiri.
Sampai hari ini, tagar #SabarItuIndah dan #DiamkuAdalahDoa masih trending. Masyarakat Indonesia membuktikan bahwa di zaman serba cepat, tetap bisa memilih jalan elegan: sabar, diam, lalu pasrah pada yang terbaik dari Allah.
Baca Juga: Cek Perkiraan UMP 38 Provinsi di Indonesia Bila Naik 7,7 Persen, Simak Penjelasannya!
