Sriwijayapost.com, 26 Oktober 2025 – Mendagri & Menkeu satu suara: Dana daerah jangan mengendap di bank! Selain itu, Tito Karnavian dan Purbaya Yudhi Sadewa tekankan belanja cepat untuk masyarakat. Oleh karena itu, bahas kesamaan visi meski data berbeda, dan target penyerapan APBD 2025.
Dana daerah mengendap jadi sorotan, tapi Mendagri Tito Karnavian bilang tujuan sama dengan Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa. Terlebih dahulu, Tito: “Dana daerah jangan mengendap di bank, tapi segera dibelanjakan untuk masyarakat.”
Baca Juga
Heboh! Publik Desak Hukum Tegas Impor 73 Kontainer Limbah B3 Elektronik Ilegal
Di samping itu, Purbaya soroti Rp234 triliun mengendap per September 2025. Selanjutnya, SIPD Kemendagri catat Rp215 triliun per Oktober.
Dana daerah jangan mengendap tidak hanya masalah, tetapi juga penyebab. Selain itu, realisasi APBD menumpuk akhir tahun. Sementara itu, belanja rendah karena ganti kepala dinas atau rekanan tunda ambil uang. Hestu Cipto Handoyo: “Perbedaan data jangan diartikan beda arah, tujuannya sama.”
Baca Juga
Purbaya Usut Garmen Selundupan Batam: Suap Rp20 Juta/Kontainer Terungkap!
“Dana daerah harus bekerja untuk rakyat, bukan tidur di bank!” – Tito Karnavian
Satu suara Mendagri Menkeu tidak hanya pernyataan, tetapi juga aksi. Selain itu, Kemenkeu & Kemendagri perkuat disiplin fiskal. Selanjutnya, target penyerapan APBD 95% 2025. Oleh karena itu, dana mengendap turun.
Akhirnya, pantau SIPD. Selanjutnya, lapor Kemendagri. Oleh sebab itu, dana daerah mengendap jadi isu prioritas.
Mendagri & Menkeu satu suara: Dana daerah jangan mengendap di bank. Dengan demikian, segera dibelanjakan!
Baca Juga: BLT Kesra Rp900 Ribu Cair Hari Ini! Cara Cek & Ambil di Bank/Pos
