Ekonomi

Nilai Ekspor Karet Sumsel Naik, Gapkindo Ungkap Penyebabnya

2
×

Nilai Ekspor Karet Sumsel Naik, Gapkindo Ungkap Penyebabnya

Share this article
Nilai Ekspor Karet Sumsel Naik, Gapkindo Ungkap Penyebabnya
Nilai Ekspor Karet Sumsel Naik, Gapkindo Ungkap Penyebabnya

Sriwijayapost.com, Palembang, 5 Juli 2025 – Nilai ekspor komoditas karet dari Sumatera Selatan (Sumsel) menunjukkan tren positif pada periode Januari–Mei 2025. Mencapai US$690,45 juta atau naik 46,99% dibandingkan periode yang sama tahun 2024 (US$469,72 juta).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, volume ekspor karet selama empat bulan pertama 2025 tercatat 264.083 ton, dengan rincian 62.354 ton (Januari), 71.843 ton (Februari), 66.754 ton (Maret), dan 63.132 ton (April).

Nilai Ekspor Karet Sumsel Naik, Gapkindo Ungkap Penyebabnya
Nilai Ekspor Karet Sumsel Naik, Gapkindo Ungkap Penyebabnya
Baca Juga

DPP NasDem Target Sumsel Menang Besar di Pileg dan Pilkada 2029

Ketua Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumsel, Alex K Eddy, memaparkan bahwa kenaikan ini didorong oleh membaiknya harga karet di pasar internasional. Terutama di Bursa Singapore Commodity Exchange (SICOM).

Harga karet remah SICOM-TSR20 pada kuartal IV 2024 sempat mencapai 174,34 sen AS per kg, naik dari sebelumnya di bawah 150 sen AS. “Peningkatan permintaan dari negara tujuan utama seperti Jepang, Amerika Serikat, dan Tiongkok. Ditambah pasokan global yang ketat, mendorong kenaikan harga,” ujar Alex, Jumat (4/7/2025).

Baca Juga

Bobby soal Pistol di Rumah Eks Kadis PUPR: Pernah Ketua Perbakin Medan

Namun, Alex menyoroti tantangan berupa terbatasnya pasokan bahan olah karet (Bokar) akibat konversi lahan karet ke komoditas lain, seperti sawit. Serta dampak musim kemarau yang menurunkan produksi. Produktivitas karet Sumsel juga masih rendah, hanya 1.088 kg per hektar, dibandingkan Thailand (1.800 kg/ha). Selain itu, persaingan dengan negara seperti Pantai Gading turut menekan pasar ekspor.

Gubernur Sumsel Herman Deru menyambut baik capaian ini dan mendorong hilirisasi karet untuk meningkatkan nilai tambah. “Kami terus berkoordinasi dengan Gapkindo untuk memperluas pasar, termasuk ke Timur Tengah,” katanya. Meski ekspor naik, Gapkindo mengingatkan perlunya modernisasi perkebunan dan dukungan pemerintah untuk meningkatkan produksi agar kinerja ekspor lebih stabil.

Baca Juga : 3 Manfaat Dark Mode pada Layar Ponsel: Nyaman dan Efisien