SriwijayapostTekno

Fenomena Pabrik Gelap: Teknologi Canggih yang Meninggalkan Manusia

15
×

Fenomena Pabrik Gelap: Teknologi Canggih yang Meninggalkan Manusia

Share this article
Fenomena Pabrik Gelap: Teknologi Canggih yang Meninggalkan Manusia
Fenomena Pabrik Gelap: Teknologi Canggih yang Meninggalkan Manusia

Sriwijayapost.com, 9 April 2025 – Pabrik gelap, atau yang lebih dikenal dengan istilah dark factories, merupakan fenomena baru dalam dunia industri yang mengandalkan teknologi tinggi tanpa melibatkan manusia dalam operasional sehari-harinya.

Konsep ini menggabungkan kecanggihan teknologi seperti robotika, kecerdasan buatan (AI), dan sistem otomatisasi untuk melakukan semua proses produksi. Mulai dari perakitan hingga pengemasan, tanpa ada campur tangan manusia.

Baca Juga

Direksi Pusri Hadiri Panen Raya di OKI, Dukung Swasembada Pangan Nasional

Fenomena Pabrik Gelap: Teknologi Canggih yang Meninggalkan Manusia
Fenomena Pabrik Gelap: Teknologi Canggih yang Meninggalkan Manusia

Salah satu karakteristik utama dari pabrik gelap adalah ketidakhadirannya penerangan. Pabrik-pabrik ini tidak memerlukan cahaya buatan karena sebagian besar proses berjalan otomatis dan sepenuhnya dikendalikan oleh sistem cerdas.

Keunggulan utama dari pabrik gelap adalah kemampuan untuk memproduksi barang dalam jumlah besar tanpa gangguan dari faktor manusia. Seperti kesalahan atau kelelahan.

Baca Juga

Eks Wakil Wali Kota Palembang dan Suami Diperika Jaksa, Ini penjelasannya!

Pabrik-pabrik ini sangat efisien, dapat beroperasi 24/7 tanpa memerlukan istirahat. Dapat mengatasi berbagai tantangan dalam proses manufaktur dengan kecepatan tinggi.

Namun, meskipun pabrik gelap membawa banyak keuntungan dari segi efisiensi. Penggunaan robotika dan otomatisasi yang ekstensif juga menimbulkan kekhawatiran terhadap lapangan pekerjaan. Dengan semakin banyaknya pekerjaan yang digantikan oleh teknologi, potensi kehilangan pekerjaan bagi tenaga kerja manusia menjadi isu yang tak terhindarkan.

Pabrik gelap menggambarkan masa depan industri yang didorong oleh teknologi, di mana manusia lebih berperan dalam pengawasan dan perawatan sistem, sementara tugas-tugas produksi sepenuhnya ditangani oleh mesin.