Sriwijayapost.com – Presiden Prabowo Subianto resmi melakukan reshuffle pertama dalam Kabinet Merah Putih pada Rabu, 19 Februari 2025, dengan melantik enam pejabat baru di Istana Negara, Jakarta. Perombakan ini mencakup satu menteri serta lima kepala dan wakil kepala badan strategis.
Langkah ini dilakukan untuk memperkuat pemerintahan dan memastikan keberlanjutan program prioritas nasional. Berikut adalah daftar pejabat yang dilantik:
1. Brian Yuliarto โ Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek)
– Menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro.
– Fokus pada peningkatan riset dan inovasi di universitas.
– Berkomitmen mendorong sinergi antara dunia akademik dan industri.
2. Muhammad Yusuf Ateh โ Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
๐น Bertugas memastikan transparansi dan akuntabilitas keuangan negara.
๐น Akan memperkuat sistem pengawasan anggaran dan pencegahan korupsi.
3. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
๐น Pejabat baru akan bertanggung jawab atas kesiapsiagaan dan penanganan bencana nasional.
๐น Fokus pada peningkatan koordinasi antara pusat dan daerah dalam mitigasi bencana.
4. Kepala Badan Intelijen Negara (BIN)
๐น Diharapkan mampu memperkuat sistem keamanan nasional.
๐น Akan meningkatkan strategi intelijen dalam menghadapi ancaman global dan domestik.
5. Wakil Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla)
๐น Berperan dalam menjaga keamanan maritim Indonesia.
๐น Fokus pada penguatan patroli laut dan pemberantasan kejahatan lintas negara.
6. Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)
๐น Akan memperkuat pertahanan siber nasional.
๐น Fokus pada pengamanan data dan infrastruktur digital pemerintah.
Strategi Pemerintahan Prabowo
Perombakan kabinet ini menjadi sinyal kuat dari Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat reformasi birokrasi dan meningkatkan efektivitas pemerintahan.
๐ Menurut analis politik, reshuffle ini dilakukan untuk:
– Menempatkan figur yang lebih kompeten di posisi strategis.
– Memastikan program prioritas nasional berjalan lancar.
– Menjaga stabilitas pemerintahan di tengah tantangan global.
Dengan pelantikan enam pejabat baru ini, publik menantikan kebijakan serta gebrakan yang akan mereka bawa dalam meningkatkan kinerja pemerintahan.