NasionalSriwijayapost

Polisi Bongkar Penipuan Investasi Bodong Bermodus Aplikasi Kencan, 20 Pelaku Ditangkap di Jakarta Pusat

20
×

Polisi Bongkar Penipuan Investasi Bodong Bermodus Aplikasi Kencan, 20 Pelaku Ditangkap di Jakarta Pusat

Share this article
Polisi Bongkar Penipuan Investasi Bodong Bermodus Aplikasi Kencan, 20 Pelaku Ditangkap di Jakarta Pusat
Polisi Bongkar Penipuan Investasi Bodong Bermodus Aplikasi Kencan, 20 Pelaku Ditangkap di Jakarta Pusat

Sriwijayapost.com – Kepolisian berhasil mengungkap jaringan penipuan investasi bodong yang menggunakan modus aplikasi kencan untuk menjerat korbannya. Sebanyak 20 pelaku, termasuk tiga orang yang diduga sebagai otak di balik aksi ini, ditangkap dalam penggerebekan di sebuah apartemen di kawasan Jakarta Pusat pada 22 Januari 2025.


Modus Operandi: Menipu dengan Jalinan Emosi

Para pelaku menggunakan aplikasi kencan populer untuk mencari korban. Setelah menjalin komunikasi intensif, mereka membangun hubungan emosional untuk mendapatkan kepercayaan. Setelah kepercayaan korban terbentuk, mereka menawarkan peluang investasi dengan iming-iming keuntungan besar dalam waktu singkat.

Menurut Kapolsek Metro Gambir, Kompol Mugia Yarry Junanda, modus ini sangat rapi dan terorganisasi. “Pelaku memanfaatkan kedekatan emosional yang dibangun di aplikasi kencan untuk meyakinkan korban agar berinvestasi. Nyatanya, investasi tersebut tidak pernah ada,” jelasnya.


Penggerebekan dan Penangkapan

Penggerebekan dilakukan setelah polisi menerima laporan dari beberapa korban yang merasa tertipu setelah mentransfer uang investasi namun tidak mendapatkan hasil. Dalam operasi di apartemen mewah di Jakarta Pusat, polisi menangkap 20 orang yang terdiri atas:

  • Tiga pimpinan utama, dengan inisial IMB, AKP, dan M.
  • Tujuh belas operator, yang bertugas menjalin komunikasi dan melakukan penipuan langsung kepada korban.

Barang Bukti yang Diamankan

Dalam penggerebekan tersebut, polisi menyita berbagai barang bukti yang digunakan para pelaku untuk menjalankan aksinya. Barang bukti meliputi:

  • Puluhan ponsel dan laptop yang digunakan untuk berinteraksi dengan korban.
  • Dokumen palsu terkait skema investasi.
  • Bukti transfer uang yang menunjukkan aliran dana dari korban ke rekening pelaku.

Selain itu, ditemukan catatan berisi daftar nama korban dan jumlah uang yang berhasil diambil, mengindikasikan jaringan ini telah berjalan cukup lama dan terorganisasi.


Dampak Penipuan: Korban Kehilangan Miliaran Rupiah

Pihak kepolisian mengungkap bahwa jaringan ini berhasil meraup miliaran rupiah dari korbannya. Sebagian besar korban adalah pengguna aplikasi kencan yang tergiur dengan janji investasi berprofit besar.

Salah satu korban, seorang perempuan berusia 30 tahun berinisial A, mengaku kehilangan Rp150 juta setelah percaya dengan investasi yang ditawarkan salah satu pelaku. “Awalnya saya percaya karena dia terlihat sangat meyakinkan dan perhatian. Saya baru sadar ditipu setelah uang saya habis dan dia tidak bisa dihubungi,” ungkapnya.


Peringatan dari Kepolisian

Polisi mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap modus penipuan yang menggunakan platform digital, termasuk aplikasi kencan. “Selalu lakukan verifikasi terhadap tawaran investasi. Jangan mudah tergiur dengan keuntungan besar dalam waktu singkat,” pesan Kompol Mugia Yarry.

Pihak kepolisian juga mengingatkan masyarakat untuk segera melaporkan jika merasa menjadi korban atau mencurigai aktivitas penipuan serupa.


Proses Hukum dan Pengembangan Kasus

Saat ini, para pelaku sedang menjalani penyidikan lebih lanjut untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Polisi juga tengah mengembangkan kasus ini untuk mengungkap kemungkinan adanya jaringan penipuan serupa di wilayah lain. “Kami terus mendalami aliran dana dan mencari tahu apakah ada pihak lain yang terlibat dalam jaringan ini,” tambah Kompol Mugia.


Kesimpulan

Kasus ini menjadi peringatan serius bagi masyarakat untuk waspada terhadap berbagai modus penipuan yang semakin canggih, terutama yang memanfaatkan teknologi dan media sosial. Penangkapan ini sekaligus menjadi bukti bahwa kepolisian terus berupaya melindungi masyarakat dari kejahatan siber yang merugikan.

Bagi masyarakat, penting untuk tidak mudah percaya dengan tawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Pengetahuan dan kehati-hatian adalah perlindungan terbaik dari berbagai bentuk penipuan. Laporkan segera jika Anda menemukan aktivitas mencurigakan!