Sriwijayapost.com, Aceh Tamiang, 31 Desember 2025 – Bupati Aceh Tamiang, Meurah Budiman, ungkap kondisi memilukan pascabencana banjir bandang dan longsor yang melanda kabupatennya sejak akhir November 2025. “Seluruh desa lumpuh, sudah sebulan lebih kami berusaha bangkit,” katanya dengan nada prihatin dalam konferensi pers, Selasa (30/12/2025).
Oleh karena itu, bantuan pusat dan daerah jadi harapan utama pemulihan. Selain itu, ratusan desa masih terisolasi. Mari kita simak kondisi terkini secara detail!

Baca Juga
Kemensos Salurkan Logistik hingga Program Pemulihan Pascabencana Aceh
Pertama-tama, banjir bandang 28 November lalu rusak infrastruktur di 150 desa dari 213 desa di Aceh Tamiang. Kemudian, jalan utama putus, jembatan ambruk, dan lahan pertanian tenggelam. Lebih lanjut, listrik dan air bersih belum pulih sepenuhnya di banyak wilayah. Oleh karena itu, aktivitas ekonomi lumpuh total.
Sekarang, Meurah Budiman sebut lebih dari 50.000 warga terdampak. Selanjutnya, pengungsian masih berlangsung di tenda darurat. Kemudian, anak sekolah belajar darurat di posko. Lebih lanjut, penyakit kulit dan diare mulai muncul akibat sanitasi buruk. Oleh karena itu, bupati minta tambahan logistik dan tim medis dari pusat.
Baca Juga
Setelah Freeport Kuasai Tambang Tembaga dan Emas, AS Incar Nikel
Selanjutnya, pemerintah kabupaten sudah salurkan bantuan mandiri Rp5 miliar. Oleh karena itu, kolaborasi dengan BNPB dan Kemensos percepat rehab jalan dan rumah. Selain itu, relawan lokal dan TNI-Polri bantu evakuasi dan dapur umum setiap hari.
“Kami tak menyerah, tapi butuh dukungan lebih besar agar bangkit cepat,” tegas Meurah Budiman. Oleh karena itu, ia harap APBN 2026 alokasikan dana khusus pemulihan Aceh Tamiang.
Akhirnya, kondisi ini jadi pelajaran mitigasi bencana di daerah rawan. Singkatnya, pernyataan Bupati Aceh Tamiang “seluruh desa lumpuh, sudah sebulan lebih kami berusaha bangkit” gambarkan perjuangan keras korban dan pemerintah daerah!
Baca Juga: Susunan Pemain Irak vs Indonesia Kualifikasi Piala Dunia 2026











