Sriwijayapost.com, 2 Oktober 2025 – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan kembali parah. Oleh karena itu, asap pekat menyelimuti Palembang sejak Rabu malam (1/10/2025). Misalnya, jarak pandang di pusat kota turun hingga 500 meter.
Selain itu, bau menyengat dan kualitas udara buruk bikin warga sesak napas. Dengan demikian, pemerintah setempat ambil langkah darurat untuk atasi krisis ini.
Baca Juga
Gas Semakin Kencang: MedcoEnergi Perluas Cengkeraman di Sumatra Selatan!
Pertama, kebakaran terdeteksi di Ogan Ilir dan Banyuasin, membakar 200 hektar lahan gambut. Selanjutnya, angin kencang memperparah penyebaran asap.
Kemudian, rumah sakit di Palembang laporkan lonjakan pasien ISPA. Oleh karena itu, warga diimbau pakai masker dan hindari aktivitas luar.
Lalu, sekolah-sekolah di Palembang beralih ke daring mulai 2 Oktober. Contohnya, anak-anak diminta tetap di rumah demi keselamatan.
Baca Juga
Belanda Kembalikan 30 Ribu ‘Harta Karun’ yang Dibawa dari RI
Selain itu, 300 petugas damkar dan TNI dikerahkan dengan water bombing. Namun, lahan gambut sulit dipadamkan karena api di bawah tanah.
Terakhir, Gubernur Sumsel umumkan status darurat asap hingga 10 Oktober. Dengan demikian, satgas karhutla diperkuat untuk patroli.
Dengan demikian, karhutla ini ancam kesehatan dan aktivitas warga Palembang. Misalnya, solusi jangka panjang seperti restorasi gambut sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, pantau update dari BMKG dan Pemprov Sumsel. Apa pengalamanmu dengan asap karhutla?
Baca Juga : Ferry Irwandi Dilaporkan Influencer Sumut soal Tuduhan Fitnah
