Sriwijayapost.com, 4 September 2025 – Harga Minyakita melonjak hingga Rp 17 ribu per liter, di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 15.700. Pemerintah berencana revisi aturan distribusi pada 2025 untuk stabilkan harga. Kenapa penting? Kenaikan ini membebani masyarakat. Simak rencana pemerintah untuk atasi harga Minyakita!
Minyakita, minyak goreng subsidi pemerintah, dirancang untuk harga terjangkau. Namun, harga minyak sawit mentah (CPO) global melonjak, bikin biaya produksi naik. Selain itu, distribusi kurang merata, terutama di Indonesia Timur, membuat harga melambung hingga Rp 17 ribu per liter.

Baca Juga
Update Klasemen Grup J Kualifikasi Piala Asia U-23 2026: Korea Selatan Puncak, Indonesia Mengekor!
Pemerintah akan revisi aturan distribusi Minyakita di 2025. Cara terbaik? Libatkan BUMN pangan seperti Bulog untuk perluas jangkauan. Berikut langkah utama:
- Peran BUMN: Bulog dan ID Food salurkan Minyakita ke daerah terpencil. Kenapa? Atasi kelangkaan di Kalimantan dan Indonesia Timur.
- Pengawasan HET: Tegakkan HET Rp 15.700/liter via Satgas Pangan. Solusi? Sanksi pengecer nakal.
- Sistem Digital: Gunakan SIMIRAH untuk lacak distribusi. Misalnya? Pantau stok dari produsen ke pengecer.
- Target Harga: Turunkan harga ke HET pada Q1 2025. Apa manfaatnya? Ringankan beban masyarakat.
Baca Juga
Siaga Penuh! Polda Sumsel Gelar Patroli Skala Besar, 80 Personel Jaga Objek Vital
Revisi aturan butuh koordinasi ketat. Contohnya? Produsen harus patuhi kuota distribusi. Selain itu, harga CPO global tetap jadi tantangan. Bagaimana caranya? Pemerintah berupaya subsidi lebih besar via BPDPKS. Masyarakat berharap Minyakita kembali terjangkau di 2025.
Harga Minyakita Rp 17 ribu/liter picu revisi aturan distribusi di 2025. Dengan BUMN dan pengawasan ketat, pemerintah targetkan harga stabil. Ayo kawal agar terjangkau lagi!
Baca Juga : Pramono Gratiskan Sewa Kios Blok M 2 Bulan Usai Heboh Biaya Naik Drastis