Nasional

BMKG Warning: Gempa Megathrust RI Menanti Waktu, Ini Zona Merahnya!

33
×

BMKG Warning: Gempa Megathrust RI Menanti Waktu, Ini Zona Merahnya!

Share this article
BMKG Warning: Gempa Megathrust RI Menanti Waktu, Ini Zona Merahnya!
BMKG Warning: Gempa Megathrust RI Menanti Waktu, Ini Zona Merahnya!

Sriwijayapost.com, 3 Agustus 2025 – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali memperingatkan potensi gempa megathrust di Indonesia, yang disebut hanya tinggal menunggu waktu.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyoroti dua zona merah utama, yakni Megathrust Selat Sunda (potensi M8,7) dan Megathrust Mentawai-Siberut (potensi M8,9). Yang telah lama tidak mengalami gempa besar, dikenal sebagai seismic gap. Peringatan ini terinspirasi dari gempa M7,1 di Nankai, Jepang, pada 8 Agustus 2024, yang menunjukkan potensi tsunami besar.

BMKG Warning: Gempa Megathrust RI Menanti Waktu, Ini Zona Merahnya!
BMKG Warning: Gempa Megathrust RI Menanti Waktu, Ini Zona Merahnya!
Baca Juga

Heboh! PPATK Blokir 31 Juta Rekening Nganggur, Cabut Usai Viral

Gempa megathrust terjadi di zona subduksi, tempat lempeng samudra menunjam di bawah lempeng benua, menghasilkan energi dahsyat setara 32.000 bom nuklir Hiroshima. Menurut ahli geologi Raúl Pérez-López.

Di Indonesia, zona megathrust mencakup subduksi Sunda (Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Sumba), subduksi Banda, Maluku, Sulawesi, Laut Filipina, dan Utara Papua. Selat Sunda dan Mentawai-Siberut menjadi perhatian karena sudah ratusan tahun tanpa gempa besar, meningkatkan risiko.

Baca Juga

Gibran Pernah Pakai Pin Luffy! Bendera One Piece Kini Dicap Picu Perpecahan

BMKG telah memasang InaTEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System) untuk memantau zona ini, dengan sensor langsung menghadap megathrust. “Kami fokus pada mitigasi, seperti jalur evakuasi dan shelter tsunami,” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, seperti dikutip CNN Indonesia.

Netizen di X ramai via tagar #GempaMegathrust, dengan cuitan seperti “Jakarta harus siap, tanah lunak rawan guncangan!” dari @BeritaHarianID, meski beberapa menuding BMKG memicu kepanikan. Dwikorita menegaskan pentingnya edukasi dan kesiapan infrastruktur. Terutama di kota seperti Jakarta dengan tanah lunak, yang tetap berisiko meski jauh dari pusat gempa. BMKG bekerja sama dengan Kementerian PUPR dan pemda untuk inspeksi bangunan tahan gempa dan uji coba sirine tsunami bulanan. Meski beberapa sirine dilaporkan bermasalah.

Baca Juga : Fenomena Bendera One Piece: DPR Wanti-Wanti Upaya Pecah Belah Bangsa!