NasionalSriwijayapost

Menteri Maruarar Sirait Jelaskan Program 3 Juta Rumah ala Presiden Prabowo: Solusi untuk Rakyat Kecil

33
×

Menteri Maruarar Sirait Jelaskan Program 3 Juta Rumah ala Presiden Prabowo: Solusi untuk Rakyat Kecil

Share this article
Menteri Maruarar Sirait Jelaskan Program 3 Juta Rumah ala Presiden Prabowo: Solusi untuk Rakyat Kecil
Menteri Maruarar Sirait Jelaskan Program 3 Juta Rumah ala Presiden Prabowo: Solusi untuk Rakyat Kecil

Menteri Maruarar Sirait Jelaskan Program 3 Juta Rumah ala Presiden Prabowo: Solusi untuk Rakyat Kecil

Sriwijayapost.com – Menteri Perumahan Rakyat, Maruarar Sirait, memberikan penjelasan rinci tentang Program 3 Juta Rumah yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto. Program ambisius ini bertujuan untuk menyediakan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan menjadi salah satu prioritas utama pemerintah dalam mengatasi masalah perumahan di Indonesia.


Visi di Balik Program 3 Juta Rumah

Dalam konferensi pers di Jakarta, Maruarar Sirait menyatakan bahwa program ini merupakan wujud komitmen pemerintah untuk mengurangi backlog perumahan yang selama ini menjadi tantangan besar.

“Program ini bukan sekadar angka, tetapi upaya nyata untuk memberikan akses hunian layak bagi rakyat kecil. Presiden Prabowo ingin memastikan bahwa setiap warga negara, khususnya yang berpenghasilan rendah, memiliki rumah yang layak,” ujar Maruarar.


Pendekatan dan Strategi

Untuk mencapai target 3 juta rumah, pemerintah mengadopsi pendekatan strategis yang melibatkan sektor swasta, pemerintah daerah, dan komunitas masyarakat. Berikut langkah-langkah utama yang akan dilakukan:

  1. Subsidi dan Skema Pembiayaan Terjangkau
    Pemerintah menyediakan subsidi DP rendah dan bunga ringan melalui program KPR Sejahtera. Hal ini bertujuan agar masyarakat MBR dapat memiliki rumah tanpa beban finansial yang besar.
  2. Pembangunan Skala Besar di Daerah Strategis
    Proyek perumahan akan difokuskan di daerah dengan kebutuhan perumahan tinggi, seperti kawasan industri dan perkotaan besar. Lokasi dipilih untuk mendukung mobilitas masyarakat ke tempat kerja.
  3. Kerja Sama dengan Sektor Swasta
    Pemerintah menggandeng pengembang swasta untuk mempercepat pembangunan rumah. Insentif berupa keringanan pajak dan perizinan cepat akan diberikan kepada pengembang yang berkontribusi dalam program ini.
  4. Teknologi Ramah Lingkungan
    Setiap rumah akan menggunakan teknologi konstruksi ramah lingkungan untuk mendukung keberlanjutan dan efisiensi energi.

Prioritas untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Maruarar memastikan bahwa program ini akan memprioritaskan masyarakat MBR, termasuk pekerja sektor informal, buruh, dan pegawai negeri golongan rendah. Selain itu, pemerintah juga menyediakan alokasi khusus untuk kelompok rentan seperti ibu tunggal dan penyandang disabilitas.

“Kami tidak hanya membangun rumah, tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung kehidupan layak,” tambah Maruarar.


Capaian dan Target Tahunan

Pemerintah menargetkan pembangunan 750 ribu unit per tahun untuk mencapai total 3 juta rumah pada akhir masa jabatan Presiden Prabowo. Hingga Januari 2025, sebanyak 500 ribu rumah telah selesai dibangun dan siap dihuni.


Tanggapan Publik

Program ini mendapatkan tanggapan positif dari berbagai kalangan. Agus Prasetyo, seorang buruh pabrik di Tangerang, menyatakan, “Program ini sangat membantu. Dengan subsidi pemerintah, saya akhirnya bisa membeli rumah untuk keluarga.”

Namun, beberapa pihak menyoroti tantangan teknis dalam pelaksanaan, seperti ketersediaan lahan dan birokrasi perizinan yang masih menjadi hambatan di beberapa daerah.

Baca Juga : Indonesia-Qatar Jalin Kerja Sama Strategis untuk Bangun 1 Juta Rumah MBR


Kesimpulan

Program 3 Juta Rumah ala Presiden Prabowo, yang dijelaskan oleh Menteri Maruarar Sirait, adalah langkah konkret pemerintah untuk mengatasi masalah perumahan di Indonesia. Dengan strategi yang inklusif dan berfokus pada masyarakat berpenghasilan rendah, program ini diharapkan menjadi solusi nyata untuk memberikan hunian layak bagi semua rakyat.

Mampukah target ambisius ini tercapai? Publik menantikan hasilnya dengan harapan besar.