Sriwijayapost.com – Upaya pemantauan hilal di Medan tidak membuahkan hasil setelah tim rukyatul hilal gagal melihat bulan sabit pertama yang menandai awal Ramadan. Kondisi cuaca yang kurang mendukung serta faktor astronomis menjadi penyebab utama hilal tidak tampak di ufuk barat.
Tim dari Kementerian Agama (Kemenag) Sumatera Utara. Bersama pakar astronomi dan perwakilan ormas Islam, telah melakukan rukyatul hilal di beberapa lokasi strategis.
Namun, hingga matahari terbenam, hilal tidak berhasil diamati. Sehingga kepastian awal Ramadan masih menunggu sidang isbat yang akan di gelar oleh pemerintah pusat.
Baca Juga
“Kami sudah melakukan pengamatan di beberapa titik, tetapi hilal belum terlihat. Hasil ini akan dilaporkan ke pemerintah sebagai bahan pertimbangan dalam sidang isbat,” ujar salah satu anggota tim pemantau hilal.
Karena hilal tidak terlihat di Medan, penetapan awal Ramadan akan bergantung pada hasil sidang isbat yang memperhitungkan laporan dari berbagai daerah di Indonesia. Jika kondisi serupa terjadi di seluruh wilayah, Kemungkinan besar bulan baru akan di tentukan berdasarkan hisab. Ditunda sehari sesuai metode istikmal (menyempurnakan bulan sebelumnya menjadi 30 hari).
Masyarakat di Medan dan sekitarnya diimbau untuk tetap menunggu keputusan resmi dari pemerintah mengenai awal Ramadan agar dapat menjalankan ibadah dengan seragam dan sesuai ketentuan yang ditetapkan.
