Nasional

Polda Sumsel Galakkan Sosialisasi Cegah TPPO: Sinergi dengan Mabes Polri

5
×

Polda Sumsel Galakkan Sosialisasi Cegah TPPO: Sinergi dengan Mabes Polri

Share this article
Polda Sumsel Galakkan Sosialisasi Cegah TPPO: Sinergi dengan Mabes Polri
Polda Sumsel Galakkan Sosialisasi Cegah TPPO: Sinergi dengan Mabes Polri

Sriwijayapost.com, Palembang, 7 November 2025 – Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan (Sumsel) semakin gencar menggelar program sosialisasi pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) melalui sinergi kuat dengan Markas Besar (Mabes) Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Kegiatan ini menjadi prioritas utama untuk melindungi masyarakat. Khususnya kelompok rentan seperti pekerja migran dan perempuan, dari jerat eksploitasi manusia yang semakin canggih.

Polda Sumsel Galakkan Sosialisasi Cegah TPPO: Sinergi dengan Mabes Polri
Polda Sumsel Galakkan Sosialisasi Cegah TPPO: Sinergi dengan Mabes Polri
Baca Juga

OTT KPK: Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka Pemerasan, Sita Rp 1,6 Miliar!

Puncaknya, sosialisasi dan supervisi bersama tim Mabes Polri digelar di Gedung Presisi Mapolda Sumsel, Kamis (6/11/2025). Acara ini dihadiri pejabat tinggi Polri, termasuk Kabid Hukum Polda Sumsel, Kombes Pol Michael Ken Lingga, yang menekankan langkah proaktif Polda Sumsel.

“Kami tidak hanya menunggu laporan, tapi aktif melakukan sosialisasi, patroli, dan penindakan tegas terhadap pelaku TPPO,” ujar Michael dalam sambutannya. Kegiatan ini bertujuan memperkuat koordinasi lintas instansi, mulai dari aparat penegak hukum hingga pemerintah daerah dan masyarakat.

Baca Juga

Prabowo Resmikan Pabrik Petrokimia Lotte Chemical Rp62 Triliun di Cilegon: Tonggak Hilirisasi Migas!

Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Nandang Mu’min Wijaya, menambahkan bahwa TPPO bukan tugas Polri semata. “Dukungan TNI, pemda, dan warga krusial untuk tutup ruang gerak jaringan pelaku. Kami fokus pada pencegahan, perlindungan korban, dan penegakan hukum,” katanya.

Data nasional menunjukkan peningkatan kasus TPPO, dengan Sumsel sebagai salah satu wilayah rawan karena banyak pekerja migran Indonesia (PMI) berasal dari sini – sekitar 2.000 orang pada 2024.

Baca Juga: Pesan Onad ke Habib Jafar & Deddy: “Maafkan Saya, Terima Kasih Dukungannya”