Sriwijayapost.com, Jakarta, 13 September 2025 – Artis sekaligus politikus Eko Patrio akhirnya angkat bicara setelah rumah mewahnya di Kuningan, Jakarta Selatan, dijarah massa pada 30 Agustus 2025. Nasib Eko Patrio kini tragis: Dari istana hasil jerih payah puluhan tahun, ia dan keluarga terpaksa pindah ke rumah kontrakan di pinggiran Jakarta.
Oleh karena itu, Eko bantah isu sembunyi di luar negeri, tekankan prioritas dekat keluarga. Selain itu, ia serahkan nasib politik sebagai anggota DPR nonaktif ke partai. Akibatnya, publik haru dengan ketangguhannya hadapi kerugian besar. Lebih lanjut, simak kisah lengkapnya.

Baca Juga
Gebrakan Transformasi Yantek PLN Sukses: Tingkatkan Kepuasan Pelanggan 2025
Pertama-tama, insiden terjadi saat aksi protes berlangsung di Jakarta. Selanjutnya, ratusan massa tak dikenal datangi rumah Eko di kawasan Setiabudi, jarah hampir seluruh isi: Barang berharga, furnitur, hingga kucing kesayangan hilang. Kemudian, bangunan porak-poranda, penuh vandalisme.
Sekarang, Eko muncul pertama kali di Polda Metro Jaya pada 13 September 2025. Selanjutnya, ia bilang, “Boro-boro ngumpet di luar negeri. Rumah aja sekarang ngontrak di pinggiran Jakarta.” Kemudian, lokasi kontrakan dirahasiakan, tapi dekat keluarga prioritas. Oleh karena itu, ia ikhlasin kejadian, meski awalnya kecewa. Selain itu, urusan DPR nonaktif serahkan ke PAN.
Baca Juga
Pemprov Sumsel Rotasi 54 Pejabat, Kasatpol PP Jadi Sekdis Kearsipan 2025
Kemudian, dampaknya berat: Seluruh harta ludes, termasuk 13 tanah dan rumah miliaran dari LHKPN. Selanjutnya, Eko belum pikirkan renovasi, harap rezeki datang. Kemudian, trauma bikin ia belum lihat kondisi rumah. Oleh karena itu, pindah kontrakan langkah sementara. Selain itu, dukungan publik banjiri media sosial.
Sekarang, publik simpati: Banyak yang doakan Eko bangkit. Selanjutnya, polisi tangani kasus penjarahan. Kemudian, Eko minta transparansi hukum. Oleh karena itu, ia harap keadilan. Selain itu, karier hiburan mungkin kembali.
Baca Juga : Contoh Portofolio untuk Daftar Rekrutmen Bersama BUMN 2025