Sriwijayapost.com, Palembang, 2 September 2025 – Situasi mencekam melanda Kota Palembang saat massa membakar Gedung DPRD Sumatera Selatan dan Kantor Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sumsel pada Minggu dini hari (31/8/2025).
Oleh karena itu, insiden ini memicu kepanikan warga dan merusak fasilitas negara. Kapolda Sumsel Irjen Pol Andi Rian Ryacudu Djajadi tegas menyatakan bahwa peristiwa tersebut bukan bagian dari aksi demo damai, melainkan kerusuhan yang disengaja untuk merusak.

Baca Juga
BPBD Sumsel Catat 394 Karhutla di Agustus 2025, Ogan Ilir Zona Merah Terparah
Selanjutnya, kronologi kerusuhan bermula sekitar pukul 02.30 WIB ketika sekitar 200 pengendara sepeda motor tiba di kawasan Jalan POM IX. Akibatnya, massa langsung merusak videotron dan pagar Gedung DPRD Sumsel, lalu membakar area lobi depan.
Selain itu, pos polisi di Simpang Lima, Simpang Patal, dan Simpang Rumah Susun ikut menjadi sasaran, dengan satu mobil patroli terbakar. Massa sempat melempar batu ke Mapolda Sumsel, melukai satu polisi di pelipis.
Baca Juga
Massa Kembali Demo Saat DPR Rapat dengan TNI, 5.369 Personel Gabungan Disiagakan
Lebih lanjut, Kapolda Andi Rian menekankan bahwa aksi ini melibatkan kelompok geng motor dan balap liar, bukan demonstran. “Itu bukan aksi damai, tapi bertujuan merusuh. Kami sangat disayangkan dan sudah amankan sekitar 50 orang, mayoritas remaja,” ujarnya usai rapat dengan Gubernur Sumsel Herman Deru dan Panglima Kodam II/Sriwijaya Mayjen Ujang Darwis di Mapolda Sumsel, Minggu (31/8/2025) pukul 11.00 WIB.
Sementara itu, Gubernur Herman Deru imbau masyarakat jaga ketenangan. “Sumsel dikenal zero conflict, jangan terprovokasi. Kita perkuat persatuan dan toleransi,” katanya. Selain itu, petugas sudah bersihkan puing-puing, evakuasi kendaraan hangus, dan pasang pengamanan ketat. Warga pagi Minggu masih beraktivitas normal, meski lokasi kerusuhan jadi tontonan.
Baca Juga : TikTok Hentikan Fitur Live di Indonesia!