Sriwijayapost.com, Jakarta, 24 Agustus 2025 – Kecepatan internet Indonesia masih tertinggal di kawasan ASEAN, menempati posisi terbawah berdasarkan laporan Speedtest Global Index Ookla per Juli 2025.
Dengan median kecepatan internet mobile 40,37 Mbps dan fixed broadband 32,07 Mbps, Indonesia berada di peringkat 83 dunia untuk mobile dan 121 untuk fixed broadband, kalah jauh dari Singapura yang memimpin dengan 372,02 Mbps (fixed broadband), menurut Sriwijayapost.com, Minggu (24/8/2025).

Baca Juga
Huawei Resmi Meluncurkan Huawei MatePad Pro 12.2, Tablet Flagship Setara PC
Peringkat ASEAN: Dalam laporan Maret 2025, Indonesia mencatat kecepatan mobile 40,37 Mbps, di bawah Malaysia (169,04 Mbps), Singapura (104,98 Mbps), dan Kamboja (42,53 Mbps). Untuk fixed broadband, Indonesia (32,07 Mbps) hanya unggul dari Myanmar (19,13 Mbps).
Singapura memimpin dengan 372,02 Mbps, diikuti Malaysia (118,63 Mbps) dan Thailand (62,75 Mbps). Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Digital Budi Arie Setiadi menyoroti latensi tinggi akibat implementasi 5G yang belum optimal, menurut GoodStats.
Baca Juga
Qualcomm Siapkan Chipset Baru Snapdragon Wear W6 untuk Smartwatch, Inovasi Wearable Di Depan Mata
Tantangan Infrastruktur: Indonesia menghadapi kendala geografis, seperti pulau-pulau terpencil dan daerah pegunungan, yang menyulitkan perluasan jaringan. Penetrasi internet mencapai 79,5% pada 2024, tapi kesenjangan urban-rural masih besar, dengan Papua hanya 26,3% dibandingkan Jakarta 84,7%. Kementerian Komdigi berencana lelang frekuensi 1,4 GHz dan 2,6 GHz pada 2025 untuk dorong 5G.
Langkah ke Depan: Pemerintah menargetkan 100% konektivitas 4G dan ekspansi 5G melalui Palapa Ring dan lelang frekuensi. Biaya internet yang tinggi, sekitar US$30–43 per bulan untuk 100 Mbps, juga jadi tantangan dibandingkan Thailand (US$18,54). Oleh karena itu, masyarakat diimbau dukung pembangunan infrastruktur digital. Mari wujudkan internet cepat dan merata untuk Indonesia maju!
Baca Juga : 3 Manfaat Dark Mode pada Layar Ponsel: Nyaman dan Efisien