Nasional

Kadispenal: Penembakan Kapal Nelayan di Sumsel Sesuai Prosedur

2
×

Kadispenal: Penembakan Kapal Nelayan di Sumsel Sesuai Prosedur

Share this article
Kadispenal: Penembakan Kapal Nelayan di Sumsel Sesuai Prosedur
Kadispenal: Penembakan Kapal Nelayan di Sumsel Sesuai Prosedur

Sriwijayapost.com, Palembang, 16 Juli 2025 – Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal), Laksamana Pertama TNI Tunggul, menyatakan bahwa penembakan kapal nelayan di perairan Sumatera Selatan telah dilakukan sesuai prosedur.

Insiden terjadi pada Sabtu (12/7/2025) sekitar pukul 12:45 WIB, ketika KRI Sutedi Senoputra-378 melaksanakan patroli di Perairan Tenggara Tanjung Jabung, Palembang.

Kadispenal: Penembakan Kapal Nelayan di Sumsel Sesuai Prosedur
Kadispenal: Penembakan Kapal Nelayan di Sumsel Sesuai Prosedur
Baca Juga

XL Rilis Bundling Galaxy Z Fold7 dan Flip7, Bonus Kuota Unlimited hingga 2 Tahun

Tunggul menjelaskan, personel TNI AL mendeteksi tiga kapal nelayan kecil yang diduga melakukan aktivitas ilegal, yakni menambatkan tali di buritan tongkang bermuatan batubara, TB Karya Pasific 2229. “Kami melihat kontak yang mencurigakan, sehingga memberikan peringatan untuk menghentikan aktivitas,” ujarnya.

Menurut Tunggul, prosedur dimulai dengan peringatan melalui pengeras suara, diikuti tembakan peringatan dengan peluru hampa. Namun, kapal nelayan disebut melarikan diri dan bahkan mencoba menabrakkan kapal saat tim mendekat dengan speedboat.

“Tindakan penembakan dengan peluru karet dilakukan sesuai Prosedur Tetap Kamla 2009 untuk penghentian dan pemeriksaan kapal mencurigakan,” tegasnya.

Baca Juga

Bursa Transfer Championship 2025-2026: Sumsel United Tambah 3 Amunisi Berpengalaman

Kasus ini kini diserahkan ke pihak berwajib untuk penyelidikan lebih lanjut. Namun, insiden tersebut memicu reaksi beragam di kalangan masyarakat, terutama nelayan lokal yang mempertanyakan keamanan di perairan.

Beberapa pihak menduga ada kesalahpahaman, sementara yang lain menyoroti potensi pelanggaran prosedur, meskipun belum ada bukti kuat. Tunggul menegaskan bahwa TNI AL berkomitmen menjaga keamanan maritim, dan investigasi akan mengklarifikasi detail kejadian.

Hingga kini, polisi masih memeriksa laporan terkait luka seorang ABK, yang menurut beberapa sumber merupakan akibat peluru karet. Komunitas nelayan berharap ada transparansi penuh untuk mencegah konflik serupa.

Baca Juga : Qualcomm Siapkan Chipset Baru Snapdragon Wear W6 untuk Smartwatch, Inovasi Wearable Di Depan Mata