Sriwijayapost.com, 26 Juni 2025 – Israel menghadapi gelombang ketegangan domestik yang memusingkan di tengah situasi regional yang kian panas.
Ribuan warga Israel turun ke jalan di Tel Aviv, Haifa, dan Yerusalem, memprotes kebijakan pemerintah terkait konflik berkepanjangan dengan Palestina dan Iran, serta dampak ekonomi perang. Demonstrasi ini mencerminkan perpecahan sosial yang semakin dalam di kalangan masyarakat Israel.

Baca Juga
Omoway Perkuat Komitmen Mobilitas Berkelanjutan dengan Motor Listrik Otonom di Indonesia
Menurut laporan media lokal, protes dipicu oleh kenaikan biaya hidup, gangguan ekonomi akibat konflik militer, dan kebijakan pemerintah yang dianggap memihak kelompok sayap kanan.
“Ekonomi terhenti, kami tidak bisa hidup seperti ini!” ujar Rachel Cohen (42), seorang pedagang di Tel Aviv, yang bergabung dalam demonstrasi. Sebuah survei pada Maret 2025 menunjukkan 58% warga Israel merasa negara mereka tidak dihormati dunia internasional, menambah ketidakpuasan domestik.
Baca Juga
Kejagung Serahkan ke Hakim Soal Usulan Hadirkan Jokowi di Sidang Tom Lembong
Ketegangan juga terlihat dalam laporan diskriminasi terhadap warga non-Yahudi, termasuk Palestina dan pekerja asing, yang dilarang mengakses tempat perlindungan selama serangan udara.
Media sosial X ramai dengan unggahan yang menyebutkan warga Israel non-Yahudi diabaikan dalam kebijakan keamanan, memicu kemarahan publik. Selain itu, protes menentang rencana pemerintah melemahkan independensi peradilan terus berlanjut. Setelah Knesset pada 2023 mengesahkan undang-undang yang membatasi kekuasaan Mahkamah Agung.
Pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menghadapi tekanan berat. Terutama setelah koalisi menyusut menjadi mayoritas tipis 61-59 di parlemen akibat hengkangnya partai Otzma Yehudit. Analis politik, Prof. Paul Scham, memperingatkan bahwa krisis ini dapat mengguncang stabilitas pemerintahan jika tidak segera diatasi. Sementara itu, warga Israel, khususnya generasi muda, semakin skeptis terhadap prospek perdamaian jangka panjang, memperburuk polarisasi sosial.
Baca Juga : Apakah BSU 2025 Sudah Cair? Ini Tanda Bantuan Rp 600 Ribu Sudah Masuk Rekening!