Hiburan

Juliana Marins: Kisah Mengerikan Pendaki Irlandia yang Nyaris Tewas di Rinjani

10
×

Juliana Marins: Kisah Mengerikan Pendaki Irlandia yang Nyaris Tewas di Rinjani

Share this article
Juliana Marins: Kisah Mengerikan Pendaki Irlandia yang Nyaris Tewas di Rinjani
Juliana Marins: Kisah Mengerikan Pendaki Irlandia yang Nyaris Tewas di Rinjani

Sriwijayapost.com, 27 Juni 2025 – Tragedi menimpa pendaki asal Brasil, Juliana Marins, di Gunung Rinjani, Lombok, pada 21 Juni 2025, menyisakan duka mendalam.

Wanita berusia 26 tahun ini tewas setelah terjatuh ke jurang sedalam 600 meter di jalur Cemara Nunggal saat mendaki gunung berapi setinggi 3.726 meter itu. Namun, kisah serupa dialami Paul Farrell, pendaki asal Irlandia, yang nyaris tewas dalam insiden serupa pada Oktober 2024.

Juliana Marins: Kisah Mengerikan Pendaki Irlandia yang Nyaris Tewas di Rinjani
Juliana Marins: Kisah Mengerikan Pendaki Irlandia yang Nyaris Tewas di Rinjani
Baca Juga

Netizen Brasil Serbu Instagram Prabowo Mendesak Evakuasi Pendaki Juliana di Rinjani

Farrell, dalam wawancara dengan BBC Indonesia, menceritakan pengalamannya terjatuh 200 meter di medan licin Rinjani. “Kabut tebal, tanah vulkanik licin, dan minimnya panduan membuat saya hampir mati,” ujarnya. Beruntung, tim SAR menyelamatkannya setelah ia terjebak berjam-jam. Ia mengkritik kurangnya peralatan keselamatan dan regulasi di jalur pendakian.

Juliana, yang mendaki bersama lima pendaki asing dan seorang pemandu, dilaporkan kelelahan dan ditinggalkan kelompoknya. Ia terpeleset di pagi buta dan jatuh menuju Danau Segara Anak.

Baca Juga

Hujan Deras dan Jurang Terjal, Tim SAR Berjuang Berjam-jam Tandu Jenazah Pendaki Brasil Juliana ke RS Bhayangkara

Kabut tebal dan medan curam menghambat evakuasi, dan tubuhnya baru ditemukan pada 24 Juni 2025, sudah tak bernyawa. Keluarga Juliana menuding adanya kelalaian pemandu dan tim penyelamat.

Pemerintah NTB berjanji mengevaluasi regulasi pendakian Rinjani, termasuk pelatihan pemandu dan sistem pemantauan cuaca. Wakil Gubernur NTB, Indah Dhamayanti, menyebut medan dan cuaca sebagai tantangan besar. Data Taman Nasional Gunung Rinjani mencatat 273 kecelakaan sejak 2016, dengan 17 kematian.

Kisah Farrell dan Juliana menjadi peringatan akan bahaya Rinjani tanpa persiapan memadai. Tekanan kini tertuju pada pengelola taman nasional untuk memperketat aturan keselamatan guna mencegah tragedi serupa.

Baca Juga : Gairah Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026: Pertarungan Sengit Dimulai 17 Juli