Sriwijayapost.com, Jakarta, 20 Juni 2025 – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution mengimbau masyarakat Sumut menerima keputusan pemerintah pusat yang menetapkan empat pulau Mangkir Besar, Mangkir Kecil, Lipan, dan Panjang sebagai bagian dari Provinsi Aceh.
Keputusan ini diumumkan Presiden Prabowo Subianto dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa (17/6/2025), menyelesaikan sengketa wilayah yang berlangsung puluhan tahun. Oleh karena itu, Bobby menekankan pentingnya menjaga harmoni dengan Aceh sebagai tetangga.
Baca juga
Menteri Maruarar Jawab Kritik Rumah Subsidi 18 Meter Persegi: “Yang 60 Meter Tidak Ada di Kota”
Polemik bermula dari Kepmendagri No. 300.2.2-2138 Tahun 2025, yang menetapkan keempat pulau masuk wilayah Tapanuli Tengah, Sumut. Namun, Aceh mengklaim pulau-pulau tersebut berdasarkan dokumen historis sejak 1992.
Setelah diskusi intensif antara Bobby, Gubernur Aceh Muzakir Manaf, dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Presiden Prabowo memutuskan pulau-pulau tersebut kembali ke Aceh berdasarkan data Kemendagri. Dengan demikian, kesepakatan ini menegaskan batas wilayah kedua provinsi.
Baca Juga
Muzakir Manaf di Istana: Bendera Aceh Segera Berkibar Bebas
Dalam konferensi pers di Istana, Bobby meminta warga Sumut tidak terprovokasi isu yang memecah belah. “Aceh adalah tetangga kita. Jangan terhasut, jangan terbawa gorengan. Jika ada laporan yang memicu ketegangan dengan Aceh, saya sebagai Gubernur Sumut meminta itu dihentikan,” tegasnya. Selain itu, ia menandatangani surat batas wilayah bersama Muzakir Manaf, menandai penyelesaian resmi sengketa. Bobby juga berterima kasih kepada Presiden Prabowo atas solusi bijak dan cepat.
Keputusan ini disambut baik oleh Muzakir Manaf, yang menegaskan pentingnya menjaga persatuan dalam NKRI. Meski sempat memicu reaksi di media sosial, Bobby berharap warga Sumut dan Aceh menjaga kedamaian. Alhasil, keputusan ini diharapkan memperkuat hubungan antarprovinsi. Jadi, mari dukung langkah ini demi stabilitas dan kebersamaan!
Baca juga: Laporan Bohong! Damkar Tangsel Diminta Evakuasi Ular, Ternyata untuk Tagih Utang
