Sriwijayapost.com, Palembang, 17 Mei 2025 – Siaga penuh! Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) bersiap hadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan menetapkan status siaga akhir Mei atau awal Juni 2025.
Langkah ini diambil untuk antisipasi kemarau panjang yang diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan lebih ekstrem dibandingkan 2024. Berikut ini, detail upaya heroik Sumsel menangkal bencana karhutla!

Baca Juga
11 Jukir Liar Diamankan! Ini Detik-Detik Polisi Sapu Bersih di Palembang
Pertama-tama, Kepala BPBD Sumsel, M Iqbal Alisyahbana, mengungkapkan bahwa koordinasi lintas sektor sudah dimulai sejak awal Mei 2025, melibatkan TNI, Polri, Manggala Agni, dan perusahaan swasta.
Dengan demikian, kesiapan personel, peralatan, dan strategi seperti water bombing dan operasi modifikasi cuaca (OMC) telah ditingkatkan. “Kemarau 2025 diprediksi lebih panjang, mirip 2023. Kami antisipasi sejak dini agar hotspot tidak melonjak,” ujar Iqbal, Senin (5/5/2025).
Baca Juga
Gemini AI Hadir di Dasbor Mobil! Intip Fitur Canggih Bawaan Google
Selain itu, tujuh kabupaten rawan karhutla jadi fokus utama: Ogan Komering Ilir (OKI), Musi Banyuasin (Muba), Muara Enim, Banyuasin, Ogan Ilir, Musi Rawas, dan Musi Rawas Utara. Wilayah gambut di OKI dan Muba, serta area dekat jalan tol di Ogan Ilir, mendapat perhatian khusus karena mudah terbakar.
Sementara itu, Sumsel telah menyiapkan 12 helikopter untuk water bombing dan patroli udara, Tak hanya itu, apel kesiapsiagaan karhutla yang dipimpin Gubernur Herman Deru direncanakan akhir Mei, melibatkan 8.514 personel, termasuk 770 pemadam kebakaran dan 350 Masyarakat Peduli Api (MPA).
pengalaman karhutla besar di Sumsel pada 2015 dan 2019, yang membakar ratusan ribu hektar, jadi alarm keras. Oleh karena itu, status siaga ini krusial untuk cegah kabut asap yang ganggu kesehatan dan ekonomi. Jadi, akankah Sumsel sukses bendung karhutla tahun ini?