HiburanSriwijayapost

Kriminalitas Bikin Wisatawan Was-was! Pariwisata Sumsel Terancam Citra Buruk

21
×

Kriminalitas Bikin Wisatawan Was-was! Pariwisata Sumsel Terancam Citra Buruk

Share this article
Kriminalitas Bikin Wisatawan Was-was! Pariwisata Sumsel Terancam Citra Buruk
Kriminalitas Bikin Wisatawan Was-was! Pariwisata Sumsel Terancam Citra Buruk

Sriwijayapost.com, Palembang, 17 Mei 2025 – Gawat! Aksi kriminalitas di kawasan wisata Sumatera Selatan (Sumsel), khususnya Palembang, terus menghantui pariwisata. Dari pemalakan preman hingga parkir liar, wisatawan merasa tak nyaman, bahkan enggan kembali. Berikut ini, fakta mencengangkan dan upaya penanganan yang sedang dikebut!

Pertama-tama, kawasan Sungai Musi, wajah utama pariwisata Sumsel, jadi sorotan. Menurut laporan, wisatawan di sekitar Jembatan Ampera, Benteng Kuto Besak, dan Museum Sultan Mahmud Badaruddin II kerap dikerumuni pedagang kaki lima agresif, pengamen intimidatif, dan tukang parkir liar.

Kriminalitas Bikin Wisatawan Was-was! Pariwisata Sumsel Terancam Citra Buruk
Kriminalitas Bikin Wisatawan Was-was! Pariwisata Sumsel Terancam Citra Buruk
Baca Juga

Waspada Kebakaran Hutan! Sumsel Tetapkan Status Siaga Karhutla Jelang Kemarau 2025

Misalnya, pada November 2023, seorang wisatawan dari Ogan Komering Ulu Timur dipaksa beli dagangan, sementara sopir bus dari Jakarta ditodong senjata di belakang Monpera. Akibatnya, citra Palembang di mata wisatawan luar tercoreng, dengan rata-rata lama kunjungan turun jadi 1,7 hari pada 2023, jauh dari target 2,3 hari.

Selain itu, Kepala Bidang Promosi Disbudpar Sumsel, Sido Santoso, mengakui kriminalitas jadi hambatan besar, meski Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II kembali berstatus internasional. “Sulit promosi kalau wisatawan tak merasa aman,” ujarnya di Festival Sriwijaya, 16 Mei 2025.

Baca Juga

11 Jukir Liar Diamankan! Ini Detik-Detik Polisi Sapu Bersih di Palembang

Sementara itu, Polda Sumsel tak tinggal diam. Dalam Operasi Sikat Musi 2025, polisi ungkap 230 kasus 3C (curat, curas, curanmor) dan 294 aksi premanisme dalam 9 hari. Termasuk penahanan juru parkir liar di depan Hotel Swarna Dwipa. Tak hanya itu, posko keamanan didirikan di lokasi rawan seperti Kambang Iwak Park, dan koordinasi dengan pengelola wisata diperketat. Dengan demikian, Polda berupaya pulihkan rasa aman.

Sebagai langkah lanjutan, Dinas Pariwisata Sumsel mendorong kesadaran masyarakat. “Kami ajak warga jaga nama baik Sumsel agar wisatawan nyaman,” tambah Sido. Kolaborasi dengan perusahaan swasta juga digalakkan untuk tingkatkan pengamanan.