Sriwijayapost.com – Pemerintah Kota (Pemko) Medan mulai melakukan pemantauan dan pencegahan fenomena Asmara Subuh, yang marak terjadi selama bulan Ramadan. Asmara Subuh adalah istilah yang merujuk pada kebiasaan remaja dan pemuda berkumpul di jalanan atau tempat umum setelah salat Subuh.
Wali Kota Medan, Bobby Nasution, menyatakan bahwa langkah ini diambil untuk menjaga ketertiban dan menciptakan suasana Ramadan yang lebih kondusif. “Kami ingin memastikan bahwa masyarakat dapat menjalankan ibadah dengan tenang dan nyaman. Tanpa gangguan dari aktivitas yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Ramadan,” ujar beliau.
Dinas Perhubungan, aparat kepolisian untuk melakukan patroli rutin di sejumlah titik yang sering dijadikan tempat berkumpul para remaja selepas Subuh. Selain patroli, sosialisasi dan edukasi juga dilakukan agar masyarakat, khususnya generasi muda, memahami pentingnya menjaga ketertiban selama bulan suci.

Beberapa lokasi yang menjadi fokus pemantauan meliputi Lapangan Merdeka, kawasan Jalan Sisingamangaraja, dan beberapa ruas jalan protokol lainnya di Kota Medan. Selain itu, pihak kepolisian juga bekerja sama dengan tokoh agama dan masyarakat untuk memberikan penyuluhan dan mengajak generasi muda mengisi waktu pagi dengan kegiatan yang lebih bermanfaat, seperti kajian keagamaan, tadarus Al-Qur’an, atau kegiatan sosial lainnya.
Sementara itu, masyarakat menyambut baik inisiatif ini. Seorang warga Medan, Ahmad Fauzi, mengungkapkan harapannya agar program ini dapat memberikan efek positif bagi lingkungan sekitar. “Kadang kami merasa terganggu dengan suara knalpot bising dan aksi balap liar saat pagi hari. Semoga langkah ini bisa membuat suasana Ramadan lebih nyaman,” katanya.
Pemko Medan juga mengimbau para orang tua agar lebih berperan aktif dalam mengawasi anak-anak mereka. Sehingga dapat menghindari keterlibatan dalam kegiatan yang tidak bermanfaat. Harapannya, dengan adanya langkah-langkah preventif ini.