NasionalSriwijayapost

Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 2025 pada 1 Maret, Idul Fitri Jatuh pada 31 Maret

43
×

Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 2025 pada 1 Maret, Idul Fitri Jatuh pada 31 Maret

Share this article
Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 2025 pada 1 Maret, Idul Fitri Jatuh pada 31 Maret
Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 2025 pada 1 Maret, Idul Fitri Jatuh pada 31 Maret

Sriwijayapost.com – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengumumkan bahwa 1 Ramadan 1446 Hijriah jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Sementara itu, Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah dipastikan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Penetapan ini berdasarkan perhitungan hisab yang menjadi pedoman utama kalender Islam Muhammadiyah.

Dasar Penetapan

PP Muhammadiyah menetapkan awal Ramadan dan Idul Fitri dengan metode hisab hakiki wujudul hilal. Metode ini menentukan awal bulan baru dengan melihat posisi hilal yang sudah di atas ufuk, meskipun belum terlihat kasat mata. Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah menggunakan perhitungan ini sebagai dasar penentuan awal puasa dan hari raya.

“Menurut hisab hakiki wujudul hilal, pada 29 Sya’ban 1446 H, hilal sudah wujud. Oleh karena itu, 1 Ramadan jatuh pada 1 Maret 2025,” kata Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Perbedaan dengan Pemerintah

Penetapan Muhammadiyah berpotensi berbeda dengan keputusan pemerintah. Biasanya, pemerintah menetapkan awal Ramadan dan Idul Fitri melalui Sidang Isbat dengan metode rukyatul hilal atau pengamatan langsung. Sidang Isbat akan dilakukan menjelang akhir Februari 2025 untuk memastikan awal Ramadan berdasarkan kesepakatan ulama dan ahli astronomi.

Meski ada kemungkinan perbedaan, Muhammadiyah menghormati proses yang dilakukan pemerintah. Umat Islam di Indonesia bebas mengikuti keputusan yang diyakini masing-masing.

Respons Masyarakat

Pengumuman ini mendapat beragam tanggapan. Banyak umat Islam yang berafiliasi dengan Muhammadiyah sudah bersiap menyambut Ramadan lebih awal. Sementara itu, sebagian lainnya menunggu keputusan pemerintah. Perbedaan ini bukan hal baru di Indonesia dan telah menjadi bagian dari keberagaman praktik ibadah di tanah air.

“Kami yang mengikuti Muhammadiyah akan mulai puasa pada 1 Maret 2025 sesuai perhitungan hisab,” ujar seorang warga Yogyakarta.

Harapan dan Persiapan Ramadan

Menjelang bulan suci Ramadan, Muhammadiyah mengimbau umat Islam untuk mempersiapkan diri secara spiritual dan sosial. Selain meningkatkan ibadah, umat diminta memperkuat solidaritas dan kepedulian terhadap sesama melalui kegiatan amal dan berbagi.

Masyarakat Indonesia kini menantikan keputusan pemerintah melalui Sidang Isbat. Terlepas dari perbedaan metode, esensi Ramadan tetaplah sama, yaitu meningkatkan ketakwaan dan kebersamaan dalam menjalankan ibadah puasa.