Sriwijayapost.com – Kualitas udara di Kota Medan, Sumatera Utara, mengalami penurunan signifikan pada Februari 2025. Data dari sistem pemantauan kualitas udara menunjukkan bahwa tingkat polusi udara telah mencapai kategori “tidak sehat,” yang berpotensi berdampak negatif terhadap kesehatan masyarakat, terutama kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit pernapasan.
Faktor Penyebab Penurunan Kualitas Udara
Beberapa faktor diduga menjadi penyebab memburuknya kualitas udara di Kota Medan, antara lain:
- Polusi Kendaraan Bermotor
Dengan jumlah kendaraan yang terus meningkat, emisi gas buang menjadi salah satu kontributor utama polusi udara di perkotaan. - Asap Industri
Aktivitas industri di sekitar Kota Medan juga menyumbang pencemaran udara, terutama dari pabrik yang masih menggunakan bahan bakar fosil dalam proses produksinya. - Cuaca dan Pola Angin
Minimnya curah hujan serta pola angin yang kurang mendukung menyebabkan polutan tertahan di atmosfer dalam waktu yang lebih lama.
Dampak Terhadap Kesehatan
Masuknya Kota Medan ke dalam kategori udara tidak sehat dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti:
- Iritasi mata, hidung, dan tenggorokan.
- Gangguan pernapasan, terutama bagi penderita asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
- Peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dalam jangka panjang.
Langkah Pencegahan dan Imbauan
Pemerintah daerah telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk mengurangi aktivitas luar ruangan, terutama pada pagi dan sore hari saat tingkat polusi lebih tinggi. Selain itu, warga juga disarankan untuk:
- Menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
- Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan beralih ke transportasi umum atau kendaraan ramah lingkungan.
- Menanam lebih banyak pohon untuk membantu menyerap polutan di udara.
Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dan upaya bersama dari pemerintah serta pihak terkait. Diharapkan kualitas udara di Kota Medan dapat segera membaik dan kembali ke level yang lebih sehat.