Sriwijayapost.com – Aksi Indonesia Gelap, sebuah gerakan yang baru-baru ini mencuri perhatian publik, telah menjadi topik hangat di kalangan akademisi dan pengamat politik. Dosen Politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Dr. Rina Nurmawati, memberikan pandangannya tentang gerakan ini, menekankan bahwa aksi tersebut merupakan langkah positif bagi perkembangan demokrasi di Indonesia.
Dengan menggunakan berbagai platform media sosial, gerakan ini menyerukan keadilan sosial, kebebasan berekspresi, dan partisipasi aktif warga dalam proses pengambilan keputusan. Aktivis mengorganisir aksi protes, kampanye digital, dan diskusi publik untuk menyuarakan aspirasi masyarakat.
Dr. Rina Nurmawati berpendapat bahwa Aksi Indonesia Gelap mencerminkan kematangan demokrasi di Indonesia. Menurutnya, partisipasi aktif masyarakat dalam menyampaikan pendapat merupakan salah satu indikator kesehatan demokrasi. “Gerakan ini menunjukkan bahwa masyarakat tidak takut untuk bersuara. Ini adalah tanda bahwa rakyat semakin sadar akan hak-hak mereka,” ujarnya.

Lebih lanjut, Dr. Rina menjelaskan bahwa gerakan seperti Aksi Indonesia Gelap dapat berkontribusi pada penguatan demokrasi. “Dalam demokrasi, kritik dan perbedaan pendapat sangat penting. Aksi ini bisa menjadi alat untuk mendorong pemerintah lebih responsif terhadap kebutuhan rakyat,” katanya.
Namun, Dr. Rina juga mengingatkan bahwa gerakan ini tidak tanpa tantangan. “Pemerintah perlu mendengarkan suara rakyat dan tidak menganggapnya sebagai ancaman. Dialog yang konstruktif harus dibangun untuk menciptakan stabilitas,” tambahnya.
Meskipun menghadapi berbagai tantangan, gerakan ini mencerminkan keinginan masyarakat untuk terlibat dalam proses demokrasi dan menyuarakan aspirasi mereka. Dengan demikian, penting bagi semua pihak untuk mendukung dialog dan partisipasi aktif dalam pembangunan demokrasi yang lebih baik di Indonesia.